‘Untuk saat ini, ternyata bukan siapa,
Tapi apa, bagaimana, kapan dan baru siapa’
Itulah yang sempat aku pikirkan, akan
tetapi ada lagi hal yang lebih mendalam, ternyata pertanyaan tersebut
seharusnya ditujukan kepada diri ini, bagaimana cara menjadi, yaa ‘menjadi’
Tentu menjadi lebih baik, bukannya baik akan bertemu dengan yang baik ?
Tentu menjadi lebih baik, bukannya baik akan bertemu dengan yang baik ?
“Sebaik-baiknya aku lebih baik kamu yang
telah membuatku lebih baik, untuk kamu, terimakasih aku ucapkan” –Panji Ramdana
Terimakasih untuk kamu yang telah
menyadarkan aku dari angan-angan yang belum tentu terjadi, kamu yang sudah
menjadi lebih baik lebih dahulu apakah bisa aku mengejarmu ?,
Kamu sudah hijrah dan memahami ilmu,
sedangkan aku, baru mengenal islam yang sesungguhnya, bahkan belum
mempelajarinya secara kaffah.
Aku harus melawan syahwat yang sering
bergejolak, bahkan syaitan yang terus menstimuluskan hal itu agar terwujud maksiat.
Yaaa..., itulah aku hanya seorang anak adam yang
sedang berjuang melawan diri sendiri, melawan diri sendiri pun masih kalah,
apalagi memperjuangkanmu yang dikejar orang lain?
Tetapi, bukannya harapan itu selalu ada,
tentu dengan berharap kepada Allah. Bukan dengan makhluk Nya, saat ini, aku
hanya ingin menjadi lebih baik dan ingin terus memperbaiki diri, memperdalam
keilmuan agama, mengendalikan nafsu dan emosi.
Bagiku, kamu seperti bayangan masa lalu
yang lebih baik,
Desa di Selatan Ibu Kota, 2018, 02 Juli
0 komentar:
Posting Komentar